Hadis riwayat Abdullah bin Amru bin Ash ra., ia berkata: Tatkala
gerhana matahari terjadi di masa Rasulullah saw. (manusia) diseru dengan
seruan: "as-shalaatu jaami`atan" (marilah salat berjamaah). Rasulullah
saw. melakukan dua kali rukuk dalam satu rakaat. Kemudian berdiri dan
melakukan dua kali rukuk dalam satu rakaat (yang terakhir). Kemudian
matahari nampak kembali Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 1515
Hadis riwayat Abu Masud Al-Anshari ra., ia berkata: Rasulullah
saw. bersabda: Sesungguhnya matahari dan rembulan adalah dua tanda di
antara tanda-tanda kebesaran Allah. Dengan kedua ayat tersebut Allah
membuat rasa takut kepada hamba-hamba-Nya. Keduanya tidaklah terjadi
gerhana karena kematian seorang manusia. Karena itu bila kalian
melihatnya, salat dan berdoalah kepada Allah sampai hilang yang
menakutkan kalian Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 1516
Hadis riwayat Abu Musa ra., ia berkata: Tatkala
terjadi gerhana matahari di masa Nabi saw., beliau bangkit terkejut,
takut terjadi kiamat sampai beliau menuju mesjid. Beliau melakukan salat
dengan rukuk dan sujud yang lama sekali. Tidak pernah aku melihatnya
melakukan salat seperti itu. Kemudian beliau bersabda: Sesungguhnya ini
adalah tanda-tanda kebesaran yang dikirimkan Allah, gerhana ini terjadi
bukan karena kematian atau kelahiran seseorang, tetapi Allah yang
mengirimkannya untuk menakut-nakuti hamba-
hamba-Nya. Oleh sebab itu,
bila kalian melihatnya, maka bersegeralah ingat kepada-Nya, berdoa dan
mohon ampunan-Nya Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 1518
Hadis riwayat Abdullah bin Umar ra.: Bahwa
ia dikabarkan dari Rasulullah saw., bahwa beliau bersabda: Sesungguhnya
matahari dan bulan tidak terjadi gerhana karena kematian atau kelahiran
seseorang, tetapi keduanya termasuk tanda kebesaran Allah. Maka jika
kalian melihat gerhana, kerjakanlah salat Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 1521
Hadis riwayat Mughirah bin Syu`bah ra., ia berkata: Pada
masa Rasulullah saw. pernah terjadi gerhana matahari pada hari kematian
Ibrahim. Lalu Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya matahari dan bulan
adalah dua tanda di antara tanda-tanda kebesaran Allah. Keduanya tidak
gerhana disebabkan kematian atau kelahiran seseorang. Oleh sebab itu,
apabila kalian melihatnya, maka berdoalah kepada Allah dan tunaikan
salat hingga matahari nampak kembali Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 1522
Rasulullah SAW telah menerangkan sifat-sifat Surga yang
dijanjikan Allah kepada orang-orang yang bertaqwa dengan keterangan yang lengkap.
Keterangan ini membuat tenteram
hati orang-orang yang beriman. Orang-orang yang shalih merasakan
kenikmatan dengan mengetahuinya, sementara orang-orang yang bertaubat
merasakan kesenangan dengan mengingatnya.
1. Orang yang Pertama Kali Masuk Surga
Dari
Annas bin Malik radiyallahu ‘anhu, ia berkata bawa Rasulullah
shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda : “Pada hari Kiamat nanti, aku
akan mendatangi pintu Surga, kemudian aku meminta untuk dibukakan
(pintunya), maka penjaganya bertanya : ‘Siapa Anda?’ Aku menjawab :
‘Muhammad’. Selanjutnya dia berkata : ‘Hanya untukmu aku diperintahkan
agar membuka pintu ini dan dilarang bagi seorangpun sebelummu”. (HR.
Muslim no. 188).
Dari Hudzaifah radiyallahu ‘anhu, ia berkata
bawa Rasulullah bersabda : “Semua anak adam berada di bawah panjiku pada
hari Kiamat, dan aku orang pertama yang dibukakan pintu Surga”. (lihat
Shahiihul Jaami’ no. 6995). 2. Sifat Rombongan Pertama yang masuk Surga
Dari
Abu Hurairah radiyallahu ‘anhu ia berkata, bahwa Rasulullah bersabda :
“Sesungguhnya orangyang pertama kali masuk Surga laksana bulan di malam
pertama. Orang yang masuk setelah mereka laksana bintang yang sangat
terang di langit yang cerah. Mereka tidak buang air kecil, tidak buang
air besar, tidak beringus, dan tidak meludah. Sisir mereka terbuat dari
emas. Keringat mereka adalah minyak kesturi. Tempat BUKHUR (PEWANGI
RUANGAN DAN TUBUH) mereka adalh batang kayu gaharu. Isteri-isteri
merreka semuanya adalah bidadari,bentuk tubuh mereka semuanya sama yaitu
seperti bentuk tubuh bapak mereka Adam : tingginya enam puluh hasta di
langit”. (Muttafaq ‘alaih_Bukhari no.3327 dan Muslim no.2834). 3. Pintu-Pintu Surga
Dari
Abu Hurairah radiyallahu ‘anhu ia berkata, bahwa Rasulullah bersabda :
“Barangsiapa menginfakkan sepasang hartanya (emas, perak dan lain-lain)
di jalan Allah, maka dia akan dipanggil dari pintu-pintu Surga: ‘Wahai
hamba Allah, ini baik’. Barangsiapa yang termasuk ahli shalat,dia akan
dipanggil dari pintu ahli shalat. Siapa yang termasuk ahli jihad, akan
dipanggil dari pintu jihad. Siapa yang termasuk ahli puasa akan
dipanggil dari pintu ‘ar-Rayyan ‘. Siapa yang termasuk ahli sedekah akan
dipanggil dari pintu sedekah. Abu Bakar radiyallahu ‘anhu berkata:
‘Ayah ibuku menjadi tebusanmu Wahai Rasulullah, tidak mengherankan
orang-orang itu masing-masing dipanggil dari pintu tersebut, tetapi
apakah ada yang dipanggil dari seluruh pintu tersebut?’ Beliau menjawab:
‘Ya, semoga engkau termasuk dari mereka’”. (Muttafaq ‘alaih_Bukhari
no.1897 dan Muslim no.1027).
Dari Sahl bin Sa,ad ia berkata,
Rasulullah bersabda : “Di dalam surga ada delapan pintu, diantaranya ada
yang bernama ‘ar-Rayyan’. Pintu itu tidak dimasuki kecuali hanya oleh
orang-orang yang berpuasa”. (HR. Al-Bukhari no.3257)
4. Tidak Ada Kematian dalam Surga
Dari
Abu Sa’id dan Abu Hurairah radiyallahu ‘anhu, Rasulullah bersabda :
“Jika penduduk Surga sudah masuk ke Surga, maka ada yang berseru:
‘Sesungguhnya kalian akan hidup dan tidak akan mati, kalian akan tetap
sehat dan tidak akan sakit, kalian aka tetap muda tidak akan tua, kalian
juga akan selalu hidup senang dan tidak akan mendapat kesusahan”. (HR.
Muslim no.2837 diriwayatkan oleh Ahmad no.11905 dan at-Tirmidzi no.3246)
5. Kedudukan Penghuni Surga dan Tingkatan-Tingkatan Surga
Dari
Abu Hurairah radiyallahu ‘anhu ia berkata, bahwa Rasulullah bersabda :
“Sipa yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, mendirikan shalat dan
berpuasa di bulan Ramadhan, maka wajib bagi Allah untuk memasukkannya ke
Surga, baik dia hijrah di jalan Allah atau tetap tinggal di tanah
airnya. Para sahabat berkata: ‘Wahai Rasulullah, bolehkah kita
memberitahukan ini kepada orang banyak?’ Beliau berkata: ‘Sesungguhnya
di Surga ada seratus tingkatan yang telah disediakan oleh Allah bagi
para Mujahidin fii Sabilillah, setiap dua tingkatan seperti jarak antara
langit dan bumi, maka jika kalin memohon kepada Allah, mohonlah Surga
‘Firdaus’ yang tinggi, karena Surga Firdaus itu ada di tengah-tengah
Surga dan paling atas, dan di atsnya terdapat ‘Arsy ar-Rahman. Dari san
sungai-sungai mengalir’ “. (HR. Al-Bukhari no.7423_lihat juga Shahiihul
Jaami’ no.7873)
Jihad yang dimaksud adalah sebenar-benarnya
jihad, bukab jihad menurut pemahaman mereka yang membuat kerusakan di
muka bumi dengan menggunakan bom (kecuali bom tersebut diledakkan di
daerah orang-orang kafir dalam peperangan yang benar-benar memerangi
islam secara nyata, seperti di Palestina dan negara-negara lain dan juga
di negara kita ini). Ironisnya peristiwa yang ter jadi di negara kita
ini, mereka (pelaku bom) bangga dengan apa yang mereka lakukan. Mereka
beranggapan perbuatan mereka adalah Jihad fii Sabilillah. Allahu ‘alam
itu adalah urusan mereka dengan Allah.
6. Sifat-Sifat Penduduk Surga
Dari
Mu’adz bin Jabal radiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi shollallahu ‘alaihi
wasallam bersabda : “Penghuni Surga akan masuk Surga dengan tubuh dan
wajah yang tidak berbulu dan bercelak, mereka berumur 30 tahun atau 33
tahun.” (Shahiihul Jaami’ no.7928).
Dari Abu Hurairah radiyallahu
‘anhu ia berkata, bahwa Rasulullah bersabda : “Akan masuk Surga
sekelompok kaum yang hati mereka seperti burung (yaitu dari isi
kelembutan, ketakutan dan kehormatan)”. (Shahiihul Jaami’ no.7924).
Dari
Anas bin Malik, dari Nabi shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda :”Orang
mukmin di Surga akan diberi kekuatan sekian dan sekian dalam urusan
jima’ (bersetubuh). Ada sahabat bertanya: ‘Wahai Rasulullah, apakah dia
mampu untuk itu?’ Nabi menjawab: ‘Dia akan diberi seratus kekuatan’”.
(Shahiihul Jamii’ no.7962).
Dari Abu Hurairah radiyallahu ‘anhu
ia berkata, bahwa Rasulullah bersabda : “Siapa yang masuk Surga akan
hidup senang dan tidak akan mengalami kesussahan, pakaiannya tidak akan
lusuh dan masa mudanya tidak akan sirna.” (HR. Muslim
no.2836_dikeluarkan juga oleh Ahmad no.8835,9290). 7. Wanita-Wanita Penduduk Surga
Dari
Anas bin Malik radiyallahu ‘anhu berkata, bahwa Nabi shollallahu
‘alaihi wasallam bersabda :”Berangkat pagi-pagi atau siang hari di jalan
Allah lebih baik daripada dunia dan seisinya. Sungguh tempat satu hasta
kalian di Surga lebih baik daripada dunia dan seisinya. Kalaulah
seorang wanita penduduk Surga menampakkan dirinya kepada penduduk dunia,
niscaya dia akan menerangi antara keduanya dan bumi akan penuh dengan
wewangian. Sungguh, penutup kepalanya lebih baik daripada dunia dan
seisinya”. (HR. Al-Bukhari).
Dari Abdullah bin Umar radiyallahu
‘anhu, Rasulullah bersabda: “Ssungguhnya para isteri penghuni Surga
bernyanyi untuk suami-suami mereka dengan suara yang sangat merdu, yang
tidak pernah di dengar oleh siapapun. Diantara bait yang mereka
dendangkan :
Kami adalah wanita-wanita yang cantik jelita
Kami para isteri kaum yang mulia
Kami melihat dengan mata yang indah
Demikian juga di antara bait yang mereka dendangkan adalah :
Kami adalah wanita-wanita abadi
yang tidak akan mati
kami adalah wanita-eanita yang merasa aman
tidak merasa takut
kami adalah wanita-wanita yang menetap
tidak akan berpindah.”
(Shahiihul Jaami’ no.1557)
8. Makanan dan Minuman Penghuni Surga
Dari
Jabir radiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah bersabda : “Para penduduk
Surga akan makan dan minum di dalamnya, mereka tidak buang air besar,
tidak beringus dan tidak buang air kecil. Akan tetapi makanan mereka
menghasilkan sendawa yang wanginya sewangi minyak kesturi. Mereka
diberikan insting untuk bertasbih dan bertahmid seperti kalian diberi
insting untuk bernafas.” (HR. Muslim no.2835_diriwayatkan oleh Ahmad
no.14408, Abu Dawud no.4741).
Dari Muawiyah bin Haidah ia
berkata, Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya di Surga ada lautan Air,
lautan madu, lautan susu, lautan khamr, kemudian darinya sungai-sungai
mengalir.” (Shahiihul Jaami’ no.2118).
Dari Anas ia berkata,
Rasulullah bersabda : “Apakah kalian tahi apa ‘al-Kautsar’ itu?
al-Kutsar adalah sungai yang diberikan kepadaku dari Rabbku di Surga.
Dia memiliki banyak kebaikan, ummatku akan mendatanginya pada hari
kiamat, jumlah bejananya sebanyak jumlah binyang di langit. Ada seorang
hamba yang dicegah bergabung dengan mereka, maka akupun memprotes :
‘Wahai Rabbku, dia adalah bagian dari ummatku’, lalu aka dijawab:
‘Engkau tidk tahu apa yang mereka lakukan setelah engkau meninggal’”.
(Shahiihul Jaami’ no.6904).
9. Pemandangan di Surga
Di
Surga ada kenikmatan yang abadi, kebaikan yang merata, dan Rahmat dari
Allah ar-Rahman dan ar-Rahim (Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang).
Di sana ada dipan-dipan tinggi yang terlihat bersih dan suci, ada
gelas-gelas yang tertata rapi yang disediakan untuk minum, tidak perlu
diminta dan dipersiapkan. Ada bantal-bantal dan tilam-tilam untuk
beralaskan di waktu santai. Di sana terhampar karpet-karpet dan
sajadah-sajadah untuk perhiasan dan bersuka ria.
Semua nikmat
yang disebutkan dalam Kitabullah atau Sunnah Nabi-Nya, namanya sama
dengan yang dilihat di dunia. Tetapi…, ketika benda-benda ini disebut
namanya, hanyalah sebagai penamaan saja agar bisa dipahami penduduk
dunia. Adapun yang sebenarnya dan hakekat kesenangan-kesenangan tersebut
diserahkan kepada Allah yang Mahaagung, Mahabijaksana, lagu Yang
menegakkan seluruh langit dan bumi. Adapun karakter kenikmatan Surga
diserahkan kepada cita rasa kenikmatan di sana, sesuai dengan cita rasa
orang-orang yang Allah berikan cita rasa tersebut kepada mereka.
Kehidupan
penduduk Surga di sana semua berisi kesejahteraan, diliputi dan
diliputi kemakmuran. Para Malaikat mengucapkan salam sejahtera kepada
penduduk Surga dalam keadaan yang sentosa, mereka saling mengucapkan
salam satu dengan yang lainnya, dan mereka dikirimi salam oleh
ar-Rahman. Suasananya seluruhnya mencerminkan kedamaian. (lihat
Al-Yaumul Akhir fii Zhilaalil Qur’qn, hal.321-323 dengan ringkas). a. Kamar-Kamar di Surga
Dari
Abu Sa’id al-Kuhudri radiyallahu ‘anhu, Rasulullah bersabda :
“Sesungguhnya para penduduk Surga berusaha untuk melihat
penhuni-penghuni kamar yang ada di atas mereka, sebagaimana kalian
berusaha melihat bintang yang bergemerlapan cahanya di langit sebelah
timur atau barat karena perbedaan keutamaan di antara mereka. Para
sahabat bertanya : “‘Wahai Rasulullah, apakah itu kedudukan para Nabi
yang tidak mungkin dapat dicapai oleh selain mereka?’ Beliau menjawab:
‘Tentu, demi jiwaku yang ada di tangan-Nya, mereka adalah orang-orang
yang beriman kepada Allah dan membenarkan para Rasul”. (HR. Bukhari dan
Muslim).
Dari Abu Malik al-Asy’ari, bahwa Nabi bersabda: “Di
Surga ada kamar-kamar yang bagian luarnya bisa dilihat dari dalam dan
sebagian dalamnya bisa dilihat dari luar. Itu disediakan Allah bagi
orang yang memberikan makanan, melembutkan ucapan, selalu berpuasa dan
shalat di waktu malam ketika manusia sedang terlelap tidur”.(Shahiihul
Jaami’ no.2119).
b. Kemah-Kemah, Taman-Taman dan Tanah Surga
taman1
Dari Abu Musa al-Asy’ari radiyallahu ‘anhu, Rasulullah bersabda: “Bagi
orang mukmin di Surga ada sebuah kemah dari mutiara yang berlubang.
Panjangnya enam puluh mil, di dalamnya orang-orang mukmin diberi
isteri-isteri yang apabila ia menggilir mereka, masing-masing tidak
melihat yang lainnya”. (Muttafaq ‘alaih).
c. Pohon di Surga
Dari
Abu Sa’id al-Kuhudri radiyallahu ‘anhu, Rasulullah bersabda : “Di Surga
ada dua pohon yang apabila orang melintasinya dengan naik kuda yang
terlatih dan cepat selama seratus tahun, niscaya tidak akan selesai
melewatinya.” (Muttafaq ‘alaih).
Dari Abu Hurairah radiyallahu ‘anhu ia berkata, bahwa Rasulullah bersabda :
ﻣﺎ ﻓﻲﺍﻟْﺠﻨﺔِ ﺷﺠﺮَﺓٌ ﺇﻻَّ ﻮَﺳﺎ ﻗﻬﺎ ﻣﻦْ ﺬَﮪﺏ
“Tidak ada sebuah pohonpun di Surga, melainkan batangnya terbuat dari emas”. (Shahiihul Jaami’ no.5523).
d. Pasar di Surga
Dari
Anas bin Malik radiyallahu ‘anhu berkata, bahwa Nabi shollallahu
‘alaihi wa sallam bersabda :” Di Surga ada sebuah pasar yang diadakn
hanya pada hari jum’at. Maka keika itu angin berhembus dari utara
kemudian menerpa wajah-wajah mereka hingga menjadikannya semakin indah,
merekapun kembali kepada isteri-isteri mereka dalam keadaan yang semakin
bagus dan tampan, maka isteri-isteri mereka berkata: ‘Demi Allah,
kalian semakin bagus dan tampan setelah meninggalkan kami.’Mereka juga
berkata: ‘Kalian juga semakin bagus dan cantik setekah kami tinggalkan”.
(HR. Muslim).
e. Istana-Istananya
Dari Jabir bin
‘Abdullah radiyallahu ‘anhu, Nabi bersabda : “Aku masuk Surga, ternyata
di sana ada sebuah istana dari emas, maka aku bertanya: ‘Milik siapa
istana ini?’ mereka berkata: ‘Milik seorang pria Quraisy’. Aku mengira
orang itu adalah diriku, maka aku bertanya: ‘Siapa dia?’ mereka
menjawab: ‘Umar bin al-Khathab’. Ketika itu tidak ada yang menghalangiku
untuk memasukinya, melainkan aku tahu rasa cemburumu. ‘Umar berkata:
‘Apakah pantas aku cemburu kepadamu, wahai Rasulullah?”. (Muttafaq
‘alaih).
f. Sungai-Sungainya
Dari Anas bin Malik
radiyallahu ‘anhu berkata, bahwa Nabi bersabda : “Aku masuk ke Surga,
ternyata di sana ada sungai yang di pinggirnya ada kemah-kemah yang
terbuat dari mutiara. Maka aku memukulkan tanganku ke air yang mengalir
itu, ternyata airnya adalah minyak kesturi yang sangat harum, lalu akau
bertanya : ‘Apa ini, Wahai Jibril?’ Jibril menjawab: ‘Ini adalh kautsar
yang diberikan Allah kepadamu.” (Shahiihul Jaami’ no.3260).
10. Kenikmatan Penghuni Surga yang Paling Agung
Dari
Shuhaib bin Sinan ia berkata, bahawa Rasulullah bersabda : “Bila
penduduk Surga telah masuk Surga dan penduduk Neraka telah masuk Neraka,
maka ada yang berseru : ‘Wahai penduduk Surga, sesungguhnya kalian
memiliki janji di sisi Allah yang ingin Dia tunaikan kepada kalian’,
maka mereka bertanya : ‘Apakah itu?’ bukankah Allah telah memberatkan
timbangan amal kebaikan kami, memasukkan kami ke Surga dan menyelamatkan
kami dari Neraka?’ Maka disingkaplah tirai, merekapun melihat kepada
Allah. Demi Allah, Allah tidak pernah memberikan sesuatu yang paling
mereka cintai dan yang paling menyejukkan pandangan mereka dai pada
melihat-Nya.” (Shahiihul Jaami’ no.535_lihat juga Syarhul ‘Aqidah
ath-Thahaawiyyah, hal.144 dan Mawaariduzh-Zham-aan “IV/131-136″). 11. Penduduk Surga yang Paling Rendah dan Paling Tinggi Derajatnya
Dari
al-Mughirah bin Syu’bah ia berkata, bahwa Rasulullah bersabda : “Musa
bertanya kepada Rabbnya : ‘Siapa penduduk Surga yang paling rendah
tingkatannya?’ Allah menjawab : ‘Seseorang yang datang setelah seluruh
penduduk Surga masuk ke Surga.’ Maka dikatakan kepadanya : ‘Masuklah ke
dalam Surga.’ Orang itu berkata : ‘Bagaimana caranya,Wahai Rabbku?
semuanya telah menempati tempatnya dan mengambil bagiannya’ maka
dikatakan kepadanya : ‘Apakah kamu rela bila memiliki kerajaan seperti
milik seorang raja di dunia?’ Orang itu menjawab : ‘Tentu..aku rela
wahai Rabbku.’
Allah berkata kepadanya : ‘Inilah bagianmu dan yang
semisalnya, semisalnya dan semisalnya lagi. Pada yang kelima kalinya dia
berkata :‘Tentu..aku rela wahai Rabbku.’ Selanjutnya Allah berkata :
‘Ini adalh bagianmu dan sepuluh kali lipatnya. Bagimu pula segala apa
yang diingini oleh jiwamu dan yang menyenangkan pandanganmu.’ Maka dia
berkata : ‘Aku rela wahai Rabbku, siapa yang paling tinggi derajatnya?’
Mereka orang-orang yang aku pilih. Aku menanam kemuliaan mereka dengan
tangan-Ku sendiri dan Aku tutup dengannya. Kenikmatan itu tidak pernah
dilihat oleh mata, didengar oleh telinga, dan tidak pernah terlintas
dalam hati manusia.” (HR. Muslim).